JENIS-JENIS SYIRIK 
                                            1. Syirik Akbar          
                Syirik ini menjadi penyebab keluarnya          seseorang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan jika meninggal          dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka. Hakikat syirik akbar          adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah! Seperti          memohon dan taat kepada selain Allah, bernadzar untuk selain Allah,          takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal          tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon          perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada          jin dan orang yang sudah mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat          diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang,          meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan bahwa dukun itulah          yang menyembuhkannya, mengaku mengetahui perkara ghaib, menyembelih          hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah. 
                Thariq bin Syihab menuturkan bahwa          Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda (yang terjemahannya):          Ada seseorang masuk surga karena seekor lalat, dan ada seseorang masuk          neraka karena seekor lalat pula. Para shahabat bertanya: Bagaimana hal          itu, ya Rasulul-lah? Beliau menjawab: Ada dua orang berjalan melewati          suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana tidak seorang pun melewati          berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban. 
                Ketika itu, berkatalah mereka kepada salah          seorang dari kedua orang tersebut: Persembahkanlah kurban kepadanya! Dia          menjawab: Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersem-bahkan          kepadanya. Mereka pun berkata kepadanya lagi: Persembahkan sekalipun          seekor lalat. Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat, mereka pun          memperkenankan dia untuk meneruskan perjalanan. 
                Maka dia masuk neraka karenanya. Kemudian          berkatalah mereka kepada seorang yang lain: Persembahkanlah kurban          kepadanya. Dia menjawab: Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban          kepada selain Allah 'Azza wa Jalla. Kemudian mereka memenggal lehernya,          karenanya orang ini masuk surga. (HR. Imam Ahmad). 
                Dan termasuk penyembelihan jahiliyah yang          terkenal di zaman kita sekarang ini- adalah menyembelih untuk jin. Yaitu          manakala mereka membeli rumah atau membangunnya, atau ketika menggali          sumur mereka menyembelih di tempat tersebut atau di depan pintu          gerbangnya sebagai sembelihan (sesajen) karena takut dari gangguan jin.          (Lihat Taisirul Azizil Hamid, hal. 158). 
        Macam-macam          Syirik Besar 
                                            a. Syirik dalam berdoa
                Yaitu meminta kepada selain Allah,          disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam          kitab-Nya (yang terjemahannya):
                "Dan orang-orang yang kamu seru selain          Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari. Jika kamu          meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka          mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. (QS. Faathir:          13-14)
                b. Syirik dalam sifat          Allah 
                Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali          mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah Ta'ala telah membantah          keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang terjemahannya):
                 "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua          yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri." (QS.          Al-An'am : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27. 
                Pengetahuan tentang hal yang ghaib          merupakan salah satu hak istimewa Allah, menisbatkan hal tersebut kepada          selain-Nya adalah syirik akbar. 
                c. Syirik dalam Mahabbah          (kecintaan)
                Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya          layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan cinta-nya kepada makhluk          dengan cintanya kepada Allah Ta'ala. Mengenai hal ini Allah Ta'ala          berfirman (yang terjemahannya):
                 "Dan di antara manusia ada orang-orang          yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya          sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman          sangat cinta kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 165).
                Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul          ubu-diyah (cinta yang mengandung unsur-unsur ibadah), yaitu cinta yang          dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta mengutamakan yang          dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa          Allah, hanya Allah yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh          diperlakukan dan disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun. 
                d. Syirik dalam ketaatan         
                Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali          ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah Ta'ala. Seperti          mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang diharamkan Allah Ta'ala,          atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya. 
                Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala          berfirman (yang terjemahannya) : Mereka menjadikan orang-orang alim, dan          rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (QS. At-Taubah: 31).         
                Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan          inilah yang dimaksud dengan menyembah berhala mereka! Berkaitan dengan          ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW menegaskan (yang terjemahannya):          Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada al-Khaliq          (Allah). (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad).
                e. Syirik khauf (takut)
                         Jenis-jenis takut :
                1. Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain          Allah Subhanahu wa Ta'ala, berupa berhala, thaghut, mayat, makhluk gahib          seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa          mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Allah Subhanahu wa          Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): Janganlah kamu takut kepada          mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.(QS.          Ali Imran: 175). 
                2. Takut yang menyebabkan seseorang          meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut kepada seseorang sehingga          menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti in hukumnya haram,          bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal          tersebut Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): 
                "Janganlah seseorang dari kamu menghinakan          dirinya!" Shahabat bertanya: Bagaimana mungkin seseorang menghinakan          dirinya sendiri? Rasulullah bersabda: "Yaitu ia melihat hak Allah yang          harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya! Maka Allah akan berkata          kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini          dan begini?".
                Ia menjawab: "Karena takut kepada          manusia!". Allah berkata: "Seharusnya hanya kepadaKu saja engkau takut".          (HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih). 
                3. Takut secara tabiat, takut yang timbul          karena fitrah manusia seperti takut kepada binatang buas, atau kepada          orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik, hanya saja          seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat          dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya. 
                f. Syirik hulul
                Percaya bahwa Allah menitis kepada          makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi (bukan Ibnul Arabi, beliau          adalah ulama Ahlus Sunnah) dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang          ekstrem. 
                g. Syirik Tasharruf         
                Keyakinan bahwa sebagian para wali memiliki          kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan makhluk. Keyakinan seperti          ini jelas lebih sesat daripada keyakinan musyrikin Arab yang masih          meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
                h. Syirik Hakimiyah         
                Termasuk syirik hakimiyah adalah membuat          undang-undang yang betentangan dengan syariat Islam, serta membolehkan          diberlakukannya undang undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum          Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong musyrik dalam hal          ini adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang,          serta orang-orang yang mematuhinya, jika meyakini kebenaran UU tersebut          dan rela dengannya. 
                i. Syirik tawakkal          
                         Tawakkal ada tiga jenis: 
                a. Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu          dilaksanakan oleh Allah saja. Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada          Allah semata, jika seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada          selain Allah, maka ia termasuk Musyrik. 
                b. Tawakkal dalam perkara yang mampu          dilaksanakan para makhluk. Tawakkal jenis ini seharusnya juga diserahkan          kepada Allah, sebab menyerahkannya kepada makhluk termasuk syrik          ashghar. 
                c. Tawakkal dalam arti kata mewakilkan          urusan kepada orang lain dalam perkara yang mampu dilaksanakannya.          Seperti dalam urusan jual beli dan lainnya. Tawakkal jenis ini          diperbolehkan, hanya saja hendaklah seseorang tetap bersandar kepada          Allah Subhanahu wa Taala, meskipun urusan itu diwakilkan kepada makhluk.         
                j. Syirik niat dan maksud
                Yaitu beribadah dengan maksud mencari          pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Taala          berfirman (yang terjemahannya): 
                "Barang siapa menghendaki kehidupan dunia          dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan pekerjaan          mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan          dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh di akhirat          kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka          usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan". (QS.          Hud: 15-16).
                Syirik jenis ini banyak menimpa kaum          munafiqin yang telah biasa beramal karena riya. 
                k. Syirik dalam Hal          Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet terhadap Berbagai Kejadian          dan Kehidupan Manusia. 
                Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata:          Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): Allah berfirman: "Pagi ini          di antara hambaku ada yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir.          Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan dengan karunia Allah dan          rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang.          Adapun orang yang berkata: Hujan itu turun karena bintang ini dan          bintang itu maka dia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang".          (HR, Bukhari).
                Lihat Fathul Bary, 2/333). 
                Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai          astrologi (ramalan bintang) seperti yang banyak kita temui di koran dan          majalah. Jika ia mempercayai adanya pengaruh bintang dan planet-planet          terse-but maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar untuk          hiburan maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Sebab tidak          dibolehkan mencari hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Disamping          setan terkadang berhasil menggoda jiwa manusia sehingga ia percaya          kepada hal-hal syirik tersebut. Maka, membacanya termasuk sarana dan          jalan menuju kemusyrikan. 
                2. Syirik Ashghar
                Yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang          dinyatakan syirik oleh syara tetapi tidak mengeluarkan dari agama. Ia          merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar.
                         Macam-macam syirik asghar: 
                a. Zhahir (nyata) 
                Berupa ucapan: Rasulullah SAW bersabda          (yang terjemahannya): "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama          Allah, maka ia telah berbuat syirik". (HR. Ahmad, Shahih). 
                Dan sabda Nabi SAW yang lain (yang          terjemahannya): "Janganlah kamu berkata: Atas kehendak Allah dan          kehendak Fulan. Tapi katakanlah: Atas kehendak Allah , kemudian kehendak          Fulan". (HR. Ahmad, Shahih). 
                Berupa amalan, seperti: Memakai gelang,          benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika          ia meyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sebagai sarana tertolak          atau tertangkalnya bala. Namun bila dia meyakini bahwa benda-benda          itulah yang menolak dan menangkal bala, hal itu termasuk syirik akbar.          Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi SAW melihat          seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau          bertanya (yang terjemahannya): "Apakah ini?".
                Orang itu menjawab: Penangkal sakit. Nabi          pun bersabda: "Lepaskan itu karena dia hanya akan menambah kelemahan          pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada          tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya". (HR. Imam Ahmad          dengan sanad yang bisa diterima). 
                Dan riwayat Imam Ahmad pula dari Uqbah bin          Amir dalam hadits marfu (yang terjemahannya): Barang siapa          menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabul-kan keinginannya;          dan barang siapa menggantungkan wadaah, semoga Allah tidak memberi          ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam riwayat lain: Barang siapa          menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik.(Tamimah adalah          sesuatu yang dikalungan di leher anak-anak sebagai penangkal atau          pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang          dan lain sebagainya. Wadaah adalah sejenis jimat).
                b. Khafi (tersembunyi); syirik yang          bersumber dari amalan hati, berupa riya, sumiah dan lain-lainnya.          
        BAHAYA SYIRIK
                                                              1. Syirik Ashghar (tidak          mengeluarkan dari agama). 
                a. Merusak amal yang tercampur dengan          syirik ashghar.
                Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu          (yang terjemahannya): Allah berfirman: "Aku tidak butuh sekutu-sekutu          dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia          menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan          persekutuannya". (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46). 
                b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang          syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang berkenaan dengan          syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).          
                c. Termasuk dosa besar yang terbesar.         
                2. Syirik Akbar
                a. Kezhaliman terbesar. 
                Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):          "Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar". (QS. Luqman: 13).
                b. Menghancurkan seluruh amal. 
                Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):          "Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan          benar-benar engkau termasuk orang yang rugi". (QS. Az-Zumar: 65).          
                c. Jika meninggal dalam keadaan syirik,          maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 
                Firman Allah Ta'ala (yang          terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika          disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang          (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116). 
                d. Pelakunya diharamkan masuk surga.          
                Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):          "Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah          mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada          bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun". (QS. Al-Maidah: 72).         
                e. Kekal di dalam neraka.
                Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):          "Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik          (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu          adalah seburuk-buruk makhluk". (QS. Al-Bayyinah: 6).
                f. Syirik adalah dosa paling besar.
                Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):          "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)          dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi          siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia          telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa: 116). 
                g. Perkara pertama yang diharamkan oleh          Allah. 
                Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang          terjemahannya): "Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang          keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa,          melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)          mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah          untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang          tidak kamu ketahui". (QS. Al-Araaf: 33). 
                h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah          Subhanahu wa Ta'ala. Lihat Quran surah Al-Anaam: 151.
                i. Pelakunya adalah orang-orang najis          (kotor) akidahnya. 
                Allah Ta'ala berfirman (yang          terjemahannya): "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang          musyrik itu najis". (QS. At-Taubah: 28). 
                Wallahualam Bisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar